Sabtu, 08 Desember 2012

Merenungkan: Dimanakah Diri Kita?


Merenungkan: Dimanakah Diri Kita?


" Kehidupan ini selalu bergulir tiada kenal henti, 'tatapan mata' sang waktu mampu mengubah umat manusia, yang tadinya jahat menjadi berbudi, yang paginya beriman sorenya kafir, yang siangnya bertahtakan amal shalih, mendadak malamnya ia habiskan dalam pelukan hangat maksiat.

Ada pula waktu mudanya lidahnya kelu dari ucapan dusta, dimasa tuanya lisannya begitu fasih mengolah kalimat tipu muslihat.

Ada pula manusia yang waktu bujangnya berpenampilan apa adanya, ketika sudah berumah tangga ia menjadi pesolek, ia pintar membungkus kebohongan, lihai menyembunyikan watak dan niat jahatnya, jubah dan jenggotnya semakin memperteguh kemunafikannya, jilbab dan cadarnya melengkapi penyamarannya.

Ada juga yang terang-terangan tanpa malu memproklamirkan kemunkaran, bahkan mengajak teman-temannya untuk ikut menikmati cawan-cawan kesesatan yang dimatanya nampak seperti anggur yang memabukkan." Kutipan tulisan diatas ane dpt dari blog: http://tanbihun.com/tasawwuf/filsafat/renungan-sayyidina-ali-bin-abi-thalib-ra

Menangis dan Merenungi...mungkin itu kata yang tepat, untuk pertama kali ane ucapkan pada diri (jiwa & ruh dlm diri) ... Karena begitu "menghentak"nya nasihat dari salah satu sahabat Rosululloh SAW, Ali bin Abi Tholib;"Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.Keyakinan tinggal pemikiran, yang tidak berbekas pada perbuatan.Banyak orang baik, tapi tidka berakal..

Ada orang berakal, tapi tidak beriman..
Ada yang berlidah fasih, tapi berhati lalai..
Ada yang khusyuk, tapi sibuk dalam kesendirian..
Ada yang ahli ibadah, tapi mewarisi kesombongan iblis..
Ada yang ahli maksiat, tapi rendah hati bagaikan sufi..
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, dan..
Ada yang banyak menangis karena kufur nikmat..
Ada yang murah senyum, tapi hatinya mengumpat..
Ada yang berhati tulus, tapi wajahnya cemberut..
Ada yang berlisan bijak, tapi tak memberi teladan..
Ada pezina, yang tampil jadi figur..
Ada yang punya ilmu, tapi tidak paham..
Ada yang paham, tapi tidak menjalankan..
Ada yang pintar, tapi membodohi..
Ada yang bodoh, tapi tak tahu diri..
Ada yang beragama, tapi tidak berakhlak..
Ada yang berakhlak, tapi tidak ber-Tuhan..
Lalu, diantara semua itu.. dimanakah aku berada..?"
(ALI BIN ABI THOLIB, radliyalloohu'anhu)



Alloohummasholli'alaamuhammad wa'alaa-aalii sayyidinaa muhammad

Yaa Alloh Yaa Ghafuur, ampunilah diri kami, ampunilah segala dosa-dosa & segala tindak,sikap,tutur kata,hati,& perbuatan kami yg tdk engkau ridhoi ya rabb

Yaa Alloh Yaa Rahiim yaa waduud, sayangilah diri kami, sayangilah kami sebagaimana engkau menyayangi orang" sholih & sholihah sebelum kami ya Alloh

Yaa Alloh Yaa Haadi, tunjukkan kami ke jalan yang lurus, jalan orang" yang Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang Engkau murkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat..

Yaa Alloh Yaa Mujiib, kabulkanlah doa kami

Rabbighfirlanaa, warhamnaa, wajburnaa, warfa'naa, warzuqnaa, wahdinaa, wa'aafinaa, wa'fu'annaa..

Washollalloohu'alaamuhammadin-wa'alaa-aalii sayyidina muhammad

Aamiin Yaa robbal'aalamiin

Kamis, 02 Agustus 2012


KEUTAMAAN RAMADHAN
Oleh: Irvan Dedy, S.Pd
sumber : dari berbagai sumber

1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:
Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa’.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i) [Al-Mundziri berkata: "Diriwayatkan olehAn-Nasa'i dan Al-Baihaqi, keduanya dari Abu Qilabah, dari Abu Hurairah, tetapi setahuku dia tidak pemah mendengar darinya." ]

2. Dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda”Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, AIlah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini. ” (HR.Ath-Thabrani, dan para periwayatnya terpercaya).

3. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
“Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wa Jalla setiap hari menghiasi Surga-Nya lalu berfirman (kepada Surga),’Hampir tiba saatnya para hamba-Ku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu, ‘pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada ummatku ampunan pada akhir malam. “Beliau ditanya, ‘Wahai Rasulullah apakah malam itu Lailatul Qadar’ Jawab beliau, ‘Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya.’ ” (HR. Ahmad)’” [isnad hadits tersebut dha'if, dan di antara bagiannya ada nash-Nash lain yang memperkuatnya.]

KEUTAMAAN PUASA

1. Dalil :
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Setiap amal yang dilakukan anak adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. la telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.’ Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi.”

2. Bagaimana ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah?
Perlu diketahui, bahwa ber-taqarrub kepada Allah tidak dapat dicapai dengan meninggalkan syahwat ini -yang selain dalam keadaan berpuasa adalah mubah- kecuali setelah ber-taqarrub kepada-Nya dengan meninggalkan apa yang diharamkan Allah dalam segala hal, seperti: dusta, kezhaliman dan pelanggaran terhadap orang lain dalam masalah darah, harta dan kehormatannya. Untuk itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh dengan puasanya dari makan dan minum.” (HR. Al-Bukhari)
Inti pernyataan ini, bahwa tidak sempurna ber-taqarub kepada Allah Ta’ala dengan meninggalkan hal-hal yang mubah kecuali setelah ber-taqarrub kepada-Nya dengan meninggalkan hal-hal yang haram. Dengan demikian, orang yang melakukan hal-hal yang haram kemudian ber-taqarrub kepada Allah dengan meninggalkan hal-hal yang mubah, ibaratnya orang yang meninggalkan hal-hal yang wajib dan ber-taqarrub dengan hal-hal yang sunat.
Jika seseorang dengan makan dan minum berniat agar kuat badannya dalam shalat malam dan puasa maka ia mendapat pahala karenanya. Juga jika dengan tidurnya pada malam dan siang hari berniat agar kuat beramal (bekerja) maka tidurnya itu merupakan ibadah.
Jadi orang yang berpuasa senantiasa dalam keadaan ibadah pada siang dan malam harinya.Dikabulkan do’anya ketika berpuasa dan berbuka. Pada siang harinya ia adalah orang yang berpuasa dan sabar, sedang pada malam harinya ia adalah orang yang memberi makan dan bersyukur.

3. Syarat mendapat pahala puasa
Di antara syaratnya, agar berbuka puasa dengan yang halal. Jika berbuka puasa dengan yang haram maka ia termasuk orang yang menahan diri dari yang dihalalkan Allah dan memakan apa yang diharamkan Allah, dan tidak dikabulkan do’anya.

KEKHUSUSAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN

1. Puasa Ramadhan adalah rukun keempat dalam Islam.
Firman Allah Ta’ala:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. “(Al-Baqarah:183)
Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitul Haram. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya. Firman Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
Dan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini:
a. Mengimani dengan benar akan kewajiban ini
b. Mengharap pahala karenanya di sisi Allah Ta ‘ala


2. Pada bulan Ramadhan diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan berisi keterangan-keterangan tentang petunjuk dan pembeda antara yang haq dan yang bathil

3. Pada bulan ini disunatkan shalat tarawih, yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, para sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)


4. Pada bulan ini terdapat Lailatul Qadar (malam mulia), yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, do’a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Barangsiapa mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada di malam-malam lainnya. Karena itu, seyogianya seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan takut dari siksa-Nya, memanfaatkan kesempatan pada malam-malam itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari kesepuluh malam tersebut dengan shalat, membaca Al-Qur’anul Karim, dzikir, do’a, istighfar dan taubat yang sebenar-benamya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati, dan mengabulkan do’a kita.

5. Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang Badar, yang pada keesokan harinya Allah membedakan antara yang haq dan yang bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin serta hancurlah syirik dan kaum musyrikin

6. Pada bulan suci ini terjadi pembebasan kota Makkah Al-Mukarramah, dan Allah memenangkan Rasul-Nya, sehingga masuklah manusia ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong dan Rasulullah menghancurkan syirik dan paganisme (keberhalaan) yang terdapat di kota Makkah, dan Makkah pun menjadi negeri Islam

7. Pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup dan para setan diikat.
Betapa banyak berkah dan kebaikan yang terdapat dalam bulan Ramadhan. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan beramal shalih, semoga kita termasuk orang-orang yang diterima amalnya dan beruntung
Perlu diingat, bahwa ada sebagian orang –semoga Allah menunjukinya- mungkin berpuasa tetapi tidak shalat, atau hanya shalat pada bulan Ramadhan saja. Orang seperti ini tidak berguna baginya puasa, haji, maupun zakat. Karena shalat adalah sendi agama Islam yang ia tidak dapat tegak kecuali dengannya.
Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Jibril datang kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika mati ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan: Amin!. Aku pun mengatakan: Amin. ” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya) “‘ [Lihat kitab An Nasha i'hud Diniyyah, him. 37-39.]
Maka seyogianya waktu-waktu pada bulan Ramadhan dipergunakan untuk berbagai amal kebaikan, seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an, dzikir, do’a dan istighfar. Ramadhan adalah kesempatan untuk menanam bagi para hamba Ailah, untuk membersihkan hati mereka dari kerusakan.
Juga wajib menjaga anggota badan dari segala dosa, seperti berkata yang haram, melihat yang haram, mendengar yang haram, minum dan makan yang haram agar puasanya menjadi bersih dan diterima serta orang yang berpuasa memperoleh ampunan dan pembebasan dari api Neraka.
Tentang keutamaan Ramadhan, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
‘”Aku melihat seorang laki-laki dari umatku terengah-engah kehausan, maka datanglah kepadanya puasa bulan Ramadhan lalu memberinya minum sampai kenyang ” (HR. At-Tirmidzi, Ad-Dailami dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir dan hadits ini hasan)
“Shalat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat Jum ‘at lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan.” (HR.Muslim)
Jadi hal-hal yang fardhu ini dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, dengan syarat dosa-dosa besar ditinggalkan. Dosa-dosa besar, yaitu perbuatan yang diancam dengan hukuman di dunia dan siksaan di akhirat. Misalnya: zina, mencuri, minum arak, mencaci kedua orang tua, memutuskan hubungan kekeluargaan, transaksi dengan riba, mengambil risywah (uang suap), bersaksi palsu, memutuskan perkara dengan selain hukum Allah.
Seandainya tidak terdapat dalam bulan Ramadhan keutamaan-keutamaan selain keberadaannya sebagai salah satu fardhu dalam Islam, dan waktu diturunkannya Al-Qur’anul Karim, serta adanya Lailatul Qadar -yang merupakan malam yang lebih balk daripada seribu bulan- di dalamnya, niscaya itu sudah cukup, Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya.

Rabu, 11 April 2012

Muhasabah doa bersama Ujian Nasional

Ya Allah ya Tuhan kami,segala puji hanya bagi engkau, tiada tuhan selain engkau,ya Allah..

Ya Allah, betapa kotornya diri kami, betapa hinanya diri kami Ya Allah,
Ya Allah,kami adalah orang2 yg lalai!,
kami sering mninggalkan apa-apa yg telah engkau perintahkan kpd kami,kami lalai ya Allaah.
Ya Allah betapa agungNya engkau,
Engkau beri kami mata,telinga,lidah,tangan,kaki, dan akal pikiran,
tapi kami tdk mggunakan semua itu utk hal2 yg baik,hal-hal yg engkau perintahkan Ya Allah.

Ya Allah Yang Maha Mengetahui,saat ini,mungkin kami semua masih bisa bertatapan muka,
kami masih bisa melihat senyum indah kedua orang tua kami, senyum guru-guru kami,dan senyum teman-teman kami,,
kami tidak tahu, beberapa tahun yg akan datang, mungkin semua itu akan hilang & tidak dapat kami jumpai lagi.

Ya Allah,kami sadar, kami ini adalah orang yang kotor, kami berlumurkan dosa,
Ya Allah yang Pengampun, ampunilah segala dosa-dosa kami ya Allah,
segala tindak,sikap,dan tutur kata kami, lebih utama terhadap kedua orang tua kami,guru-guru kami Ya Allah,,
tidak sedikit dosa-dosa yg kami perbuat terhadap mereka ya Allah,
mungkin tanpa mereka semua, kami saat ini bukanlah siapa-siapa,
kami bukanlah orang yg brguna bagi bangsa & agama,, ampunilah kamii Ya Allaah..

Allahummaghfirlanaa waliwaalidiina warham-humaa kama rabbayaani saghiiraa..3x

Ya Allah ya Mujiib, sesaat lagi kami akan menghadapi Ujian Nasional,
ujian yang akan menentukan kelulusan kami nanti,, berikanlah kepada kami kekuatan utk menghadapinya Ya Allah,
Ya Allah, kami ingin dapat menghadapi ujian nasional ini dengan hasil yg terbaik ya Allah.
Ya Allah, Kami ingin pada angkatan kami tahun ini, semua murid Lulus 100% ya Allah,
kami ingin melihat semua wajah teman-teman kami bahagia,kami ingin melihat wajah guru-guru dan
kedua orang tua kami tersenyum bahagia ya Allah..
Hanya kepada Engkau kami memohon,dan hanya kpd Engkau kami meminta petunjuk,
Ya Allah kabulkanlah doa kami;

Selasa, 20 Maret 2012

About saya

Assalamu'alaikum Warahmatullah wabaraktuh..

Pertama-tama ane pengen ucapkan syuqur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmatNya kepada kita, sehingga kita saat ini masih dapat bertukar informasi bertatap muka di dunia maya yg informatif ini :-). Shalawat and salam smoga slalu tercurah kpd Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri teladan yang baik bagi umat hingga akhir zaman.

selanjutnya, pada entri kali ini, ane pengen cerita tentang kehidupan ane, dimulai dari ane mbrojol dari perut ibu sampai dengan seperti saat ini.

Al kisah, tidak usah lama-lama lagi. langsung saja ke TeKaPe..!
Dulu ane lahir pada tanggal 21 Desember 1994,di Jakarta(tepatnya kalau ga salah didaerah semper,Jakarta).
Pada saat kelahiran ane, di suatu rumah sakit di Jakarta, ane ditemenin Ibu yg melahirkan ane, ada Bapak, dan ada Lelek Ria (Lelek => panggilan Tante/Om bagi orang jawa, kebetulan ane javanese). pada saat itu pula setelah kelahiran, langsung ane diberi nama dengan nama; "Mohamad Khalif Ikhsan" yang diberikan oleh Lelek ane sendiri, yang memiliki arti "Nabi Muhammad adalah Pemimpin yang Baik".
Pada Umur 0 - 3,5 tahun, ane tinggal di kontrakan kecil bareng Ibu + Bapa ane di Semper,Jakarta. nah karena pada saat itu Ibu+Bapak ane pada kerja, yakni Ibu yang kerja bag.Tata Usaha di SMPN 221 Jakarta dan Bapak yang karyawan swasta di Pabrik PT.GS Battery, karena pada kerja dan pada saat itu Ibu dan Bapak lagi susah-susahnya nyari pengasuh, akhirnya pada saat itu umur 3.5 tahun, ane dibawa ke Kebumen,Jawa Tengah yang merupakan tempat kampung Ibu berasal.
Pada hari-hari pertama di Kebumen adalah hari dimana mengharukan bagi Ibu dan Bapak ane, ya mungkin pada saat itu Ibu+Bapak ane lagi rindu2nya dengan anak pertamanya ini yang ditinggal bersama Simbah Putri & Simbah Kakung sendirian (Simbah putri: sebutan Nenek org jawa, sdangkan Simbah Kakung: sebutan Kakek orang jawa), tapi dihari-hari berikutnya alhamdulillah Ibu dan Bapak ane sudah terbiasa dan suasana tidak haru lagi.
Pada saat awal-awal di Kebumen , ane menemukan berbagai hal yang sangat menarik dan bermanfaat. Awal-awalnya yakni pada ane masih berumur 4 tahun, ane langsung diajari ngaji oleh Simbah Kakung ane yang merupakan Lulusan dari pondok pesantren Tegalrejo, JawaTengah , pertama-tama ane diajari bacaan-bacaan sholat yang sehingga smpai saat ini ane menjadi ngerti bacaan-bacaan sholat, kemudian setelah itu beberapa waktu kmudian ane diajari untuk membaca Turutan(buku kecil seperti buku Iqro), dan kemudian diajari membaca Alquran. Awal-awal diajari membaca al-quran, ane alhamdulillah termasuk lancar dibanding dengan temen-temen ane yang lain, ya mungkin karena ane adalah cucu dari simbah kakung ane ya , hehe (ga juga kali, tergantung niat utk sungguh2 kita dlm belajar), setelah Khatam Alquran yg Alhamdulillah pada saat itu ane kelas 2 SD berumur 7 tahun, ane diajari lagi membaca Berjanjen (dlm bahasa Indonesia disebut dengan Rawi), kemudian setelah itu ane diajari oleh Simbah Kakung yaitu Kitab Sulam Taufiq, kemudian kitab Sufinah (atau biasa disebut Kitab Gundul). Semua Kitab yang telah Simbah ajarkan ke ane, sungguh sangat memberi pelajaran yang sangat bermanfa'at, karena kesempatan mempelajari kitab-kitab selain alquran, jarang ane dapatkan dan mempelajarinya.

Pada masa kecil ane, ane mempunyai kerabat dan banyak orang yang berada di dekat ane, entah itu temen,guru sekolah, guru mengaji, atau tetangga-tetangga lain.
Pada awal pendidikan sekolah ane, ane pertama sekolah di TK PGRI Pekutan,Kec.Mirit,Kab.Kebumen, yang tempatnya ga jauh dari rumah ane nginep, di TK tersebut,menurut orang2 ane memiliki sifat yang aktif, tidak bisa utk tidak bergerak alias ga bisa diem. Saking aktifnya, di TK tersebut ane pernah merusak ayunan, merubuhkan rak kaca yang ada di dalam TK, dan merusak jungkat-jungkit mainan TK, maklum mungkin karena situasi ayunan atau jungkat-jungkit yang sudah tua dan rapuh,sehingga yang pada saat itu ane pernah memainkannya tiba-tiba rusak dan ane jatuh ke bawah. :-D, dan seketika pada saat itu guru kesayangan ane yang bernama Bu Poniatun datang, mungkin dengan rasa sayangnya pada ane,pada saat itu dengan kepolosan anak2, ane dimarahi sama Bu Pon. Dalam hati, ane kesel, tapi ya karena guru kesayangan, ane langsung buang rasa kesel jauh-jauh, hehe. masih dalam TK ini, suatu hari ane dan temen" ane yang bernama Fandi,Miswan,Wafiq,& yang lain sedang bermain, tiba-tiba dateng seorang wanita bernama Devi, karena ketampanannya *eh salah mksudnya kecantikannya, ane lgsung terkesima (ya maklum masih kecil, jd melihatnya dari wajahnya aja). dan beberapa hari setelah itu, ane langsung menembaknya dgn membawa stangkai bunga. namun seketika ditolaak.. hehe, rasanya campur aduk ora karuan tenan.
Namun di TK ini ane menemukan beberapa temen dan sahabat-sahabat yang sangat mengerti situasi kondisi teman lainnya yang sedang mengalami kesusahan.

Mungkin sampai di cerita TK dulu ya, nanti akan berlanjut Insya Allah..
Maaf kalau ada sesuatu kata-kata yang membuat hati pembaca tersinggung, ini hnya sebagai Intermezzo saja.. hehe
Ane akhiri dulu, nanti ane lanjutkan di kesempatan selanjutnya, :-)

Wassalamu'alaikum warahmatullohi Wabarokatuh..